PERTUMBUHAN SPIRITUAL
“Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.” 2 Petrus 1:10
Allah memanggil kita untuk menjalani suatu proses belajar yang indah untuk mengenal Dia, dengan janji bahwa proses itu akan membuat pelayanan kita semakin berbuah bagi kemuliaan nama-Nya. Rasul Petrus mengingatkan jemaat abad pertama bahwa pelayanan yang berhasil bukan terjadi instan tapi buah dari proses, di mana ketaatan dan disiplin diusahakan terus-menerus dalam mengikut dan mengenal Yesus.Dalam Petrus 1-3, jemaat sedang menghadapi ajaran palsu dari bidat Nikolaitans (pengikut Nikolaus). Nikolaus sebelumnya adalah salah satu diaken/pelayan/rohaniawan (Kisah 6:5). Ia sebelumnya dari latar belakang penganut Hellenisme, mantan penyembah berhala, yang kemudian masuk Kristen, dan mengajarkan ajaran palsu kultus antinomianisme (kompromi terhadap dosa).
RESEP PERKEMBANGAN
Di awal suratnya, Rasul Petrus menulis 2 resep perkembangan yang bisa membuat kehidupan Kristen efektif/berbuah, yaitu hidup dengan memadukan kuasa ilahi-Nya (2 Petrus 1:3) dan janji-janji-Nya (ayat 4). “Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasaNya yang mulia dan ajaib. Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.” (2 Petrus 1:3-4).
Lalu Petrus menambahkan agar jemaat bertumbuh dalam delapan area pertumbuhan rohani: iman, kebajikan, pengetahuan, penguasaan diri, ketekunan, kesalehan, kasih akan saudarasaudara seiman, dan kasih akan semua orang (2 Petrus 1: 5-7). Jika semua itu ada pada diri kita, maka Petrus mengatakan, “Kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita” (ayat 8). Pengetahuan dan pengenalan pribadi akan Yesus Kristus membentuk pengenalan yang utuh akan Allah (2 Petrus 1:5-8). “Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusahauntuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang. Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita” (2 Petrus 1:5-8).
Mungkin anda bertanya, bisakah saya, dengan segala kekurangan, kelemahan dan keterbatasan saya, melakukan itu semua? Petrus dalam upayanya mengikut Tuhan, penuh dengan kelemahan dan kegagalan. Saat berjalan di atas air untuk mendatangi Yesus, Petrus hampir tenggelam (Matius 14:25- 31). Ketika Yesus ditangkap, Petrus menyangkal dan mengaku tidak mengenal-Nya (Markus 14:66-72). Namun, perjumpaan Petrus dengan Kristus yang telah bangkit dan kuasa Roh Kudus telah mengubah hidupnya. Jangan takut atau kuatir! Allah akan menyediakan segala yang kita perlukan untuk mengenal Dia, dan memberikan hikmat, ketabahan, dan kuasa yang kita perlukan untuk memuliakan Allah, menolong sesama, dan menghadapi tantangan hari ini.
IA SEGERA DATANG
Tuhan segera datang, maka dari itu: tetap teguh dalam iman, hidup suci dan saleh, bertumbuh dalam kasih karunia, bertumbuh dalam pengenalan akan Allah, waspada dan jangan terseret dengan ajaranajaran yang menyesatkan. Nelson Mandela berujar, “Kepala yang baik dan hati yang baik selalu merupakan kombinasi yang tangguh” Gunakan pikiran dan hati yang berdasarkan firman Tuhan dan tuntunan Roh Kudus dalam menilai segala sesuatu supaya kita tepat melangkah dan tidak mudah menyimpang/terpeleset dari kebenaran.